Selasa, 08 November 2011

Penyakit Darah pada Manusia


Manusia dikenal sebagai makhluk berdarah panas. karena itu manusia berbeda dengan mamalia tau reptil. darah manusia bisa kita bagi menjadi daua bagian besar yaitu sel darah merah dan sel darah putih. prosentasinya hampir 75 persen adalah sel darah putih dan sisanya adalah sel darah merah.

perlu kita ketahui juga ternyata darah mausia juga rentan rentan terhadap penyakti. dibwah ini beberapa contoh penyakit yang berhubungan dengan darah manusia.
  • Hemofilia, penyakit ini merupakan penyakit yang menyebabkan darah manusia tidak bisa membeku. penyakti tersebut disebabkan faktor keturunan dan akan diturunkan pada keturunnanya. penyakit ini akan sangat berbahaya. bagi orang yang mempunyai penyakit ini maka jika terjadi luka dikhawatirkan darahnya akan mengalir terus. maka bisa jadi orang tersebut mengalami kekurangan darah dan bisa meninggal.
  •    Anemia, penyakit ini disebabkan oleh kekurangan hemoglobin pada sel darah merah. sel darah merah ini berguna untuk mengangkut oksigen yang berasala dari paru-paru. jika orang kekurang sel darah marah maka dia akan mudah sekali pusing dan terlihat lemah.
  •    Leukimia, bisa dibilang penyakit leukimia (kangker darah putih) merupakan penyakit darah yang paling berbahaya. karena sampai sekarang masih belum ditemukan obatnya. leukimia disebabkan produksi sel darah putih yang berlebihan sehingga sel darah putih akan memakan sel darah merah.

jika sudah mengetahui jenis penyakit darah di atas silakan pilih. anda lebih memilih menjaga kesehatan darah anda atau membiarkannya.

Darah manusia
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.

Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Korpuskula darah terdiri dari:

    * Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.

    * Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

    * Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.

Susunan darah serum darah atau plasma terdiri atas
  •   Air: 91,0%
  •    Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
  •    Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan       zat besi, dll)

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung  
    * Albumin
    * Bahan pembeku darah
    * Immunoglobin (antibodi)
    * Hormon
    * Berbagai jenis protein
    * Berbagai jenis garam

 
Design by Automotive | Bloggerized by Free Blogger Templates